VEKTOR (pembahasan 1 : DEFINISI VEKTOR DAN OPERASINYA )
MATEMATIKA PEMINATAN
VEKTOR
|
KELOMPOK 3
|
NAMA ANGGOTA :
|
1.
NABILA MEILINA M. ( KETUA) (sains
dan teknologi)
|
SAINS ( APLIKASI/PENERAPAN VEKTOR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI ) :
2. ANDI NUR RAHMAT SALEH
3. ENDANG SRI YUNINGSI
4. SISKAWATI
5. CLARA NELVIANA
6. MUTIARA FEBRISYA
7. PUTRI SEPTIANI
8. HASRIADIN ( TEKNOLOGI )
TEKNOLOGI ( LAPTOP, HP, DAN INTERNET) :
9. MADA ABZAR SURURI
10. ZAHWA ALFAIZIA (ENGINEER)
ENGINEER (BLOG, INSTAGRAM, DAN
E-POSTER ) :
11.YOLANDA F.
12. MUH. ARDIANSYAH
|
LINK
BLOG :
https://vektor2.blogspot.com/m=1
|
IG : @vektorblue_
|
X MIPA 1
|
SMA NEGERI 9 KENDARI
|
VEKTOR
A. DEFENISI VEKTOR DAN OPERASINYA
1. DEFINISI VEKTOR
Vektor didiefinisikan sebagai
besaran yang mempunyai besar dan arah. Besar vektor digambarkan sebagai panjang
ruas garis. Suatu vektor dinamai dengan huruf kecil dengan tanda panah
diatasnya, misalnya
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisFTUfWU6lyfQ1fCm3vf5YBfwh7rMg6wYI9qWNPtmwJrSJSg2gDWtlNpQkO90I6_PL2jNEu-fLxBtRb5lmjoTu00n6mMCc194COkHeQdaq3HEMZbQeN_wNIle8Yb-5H41iF6zi-rwJEEJj/s320/Picture1.jpg)
Kita
dapat menyatakan
dalam dua cara. Pada gambar (a) dan (b),
vektor dinyatakan dengan menyebutkan panjang dari A
ke B dilanjutkan panjang C ke B. Panjang A ke C adalah 4 satuan dengan arah ke
kanan, berarti merupakan komponen x dengan tanda positif. Adapun C ke B adalah
3 satuan dengan arah ke atas, berarti merupakan komponen y dengan tanda
positif. Dengan demikian, apabila ditulis dalam bentuk matriks akan tampak
sebagai berikut :
Adapun panjang A ke D , kemudian
dilanjutkan panjang D ke B. karena panjang A ke D adalah 3 satuan ke atas,
berarti merupakan komponen y positif. Sedangkan panjang D ke B adalah 4 satuan
ke kanan, berarti merupakan komponen x positif. Dengan demikian, dapat ditulis
dalam bemtuk matriks sebagai berikut :
Penyajian ini dinamakan penyajian vektor
dalam vektor bentuk matriks kolom atau sering disebut vektor kolom.
2.
OPERASI ALJABAR PADA
VEKTOR
a.
Penjumlahan vektor
Dari hasil a dan b, dapat
disimpulkan bahwa menentukan hasil jumlah vektor dapat dilakukan dengan menjumlahkan
komponen-komponennya, sehingga diperoleh hasil yang sama yaitu : x = 2 & y = 3.
Secara umum, penjumlahan vektor dapat dijelaskan sebagai berikut :
Secara umum, penjumlahan vektor dapat dijelaskan sebagai berikut :
Misalkan suatu vektor c adalah hasil penjumlahan dua buah vektor a & b. Vektor c
disebut resultan dari
vektor a & b. Secara geometris,
vektor
dapat diperoleh dengan
dua cara, yaitu dengan aturan jajargenjang dan aturan segitiga. Berikut
penjelasannya :
Aturan
ini digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor yaitu vektor a dan b , untuk mendapatkan
resultannya atau vektor c yaitu c = a + b dapat dilihat seperti gambar disamping.
Adapun langkah – langkah yang dapat
dilakukan dalam menentukan penjumlahan dua vektor menggunakan aturan
jajargenjang, sebagai berikut :
1. Geser vektor b sehingga titik pangkal b berimpit atau bertemu dengan titik pangkal a.
Dalam hal ini, vektor b
tidak berubah besar dan arahnya.
2. Buatlah jajargenjang
semu yang dibentuk oleh vektor a dan b.
3. Vektor c adalah vektor yang berimpit dengan diagonal
utama.
2) Aturan segitiga
2) Aturan segitiga
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzxcq_p-9Qcn3UK2rz6K72y5zRm5s_tPOwXc7UArBUIpWct2XqDpLXbC32hoPAzLq0OHDo2hcIpOrw3_2sqo3HVynMttbsNT-GiKQvvpK7VrPVQCqfFgHaepNKPZIjhIJo5RiOxuheKF_8/s200/Picture13.png)
Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan dalam menentukan penjumlahan dua vektor menggunakan aturan segitiga, sebagai berikut :
1. Geser vektor b
2. Vektor c
b.
Pengurangan vektor
Pada pengurangan vektor tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif. Sifat komutatif tidak berlaku karena pada penjumlahan sifat komutatif yaitu a + b = b + a sedangkan pada pengurangan a – b = b – a. Misalkan a memiliki nilai 3 dan b memiliki nilai 2, maka 3 – 2 =
2 – 3, tidak akan
memiliki hasil yang sama. Maka pada pengurangan vektor tidak berlaku sifat
komutatif sehingga dapat ditulis a - b tidak sama dengan
b – a.
Pada pengurangan vektor tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif. Sifat komutatif tidak berlaku karena pada penjumlahan sifat komutatif yaitu a + b = b + a sedangkan pada pengurangan a – b = b – a. Misalkan a memiliki nilai 3 dan b memiliki nilai 2, maka 3 – 2 =
Pada gambar disamping, misalkan vektor b
c.
Perkalian vektor dengan
skalar
Perhatikan gambar disamping, dalam bentuk vektor kolom, vektor a dapat ditulis dengan :
Perhatikan gambar disamping, dalam bentuk vektor kolom, vektor a dapat ditulis dengan :
Secara geometri, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Misalkan vektor b adalah vektor yang searah dengan vektor a, tetapi memiliki
panjang (besar) 3 kali panjang vektor a. Vektor b dapat dituliskan dengan b=3a. Apabila vektor b memiliki arah yang berlawanan dengan vektor a dan panjang b adalah 3 kali panjang vektor a
maka a & b
dapat dituliskan b = -3a .
Secara umum,
misalkan a
adalah suatu vektor dan m adalah bilangan real
(skalar). Perkalian vektor a dengan bilangan real m adalah vektor b dengan
Panjang b adalah |m| kali panjang a
. Apabila m < 0,
vektor b berlawanan arah dengan a, sedangkan apabila m
> 0 , vektor b searah dengan vektor a. Notasi |m| berarti
nilai mutlak m.
0 Response to "VEKTOR (pembahasan 1 : DEFINISI VEKTOR DAN OPERASINYA )"
Posting Komentar